MAKALAH
KEPRIBADIAN
DAN ETIKA
SEKRETARIS
DI KANTOR
Tugas
Mata Kuliah Etika Profesi Administrasi
Dosen : Sutirman, M.Pd.
oleh
Septi Suci Dwi Cahyani (14811134033)
PROGRAM
STUDI ADMINISTRASI PERKANTORAN
PROGRAM
DIPLOMA
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Sekretaris
merupakan pekerja kantor yang bertugas mengerjakan pekerjaan kantor,
melaksanakan tugas-tugas administratif, tugas-tugas pribadi dari pimpinan
seperti mengatur perjalanan dinas, mengatur agenda pimpinan, serta jadwal
meeting. Sehingga dalam hal penampilan sekretaris harus dapat berpenampilan
menarik,bersih,cantik,dan sopan.
Di
era modernisasi seperti sekarang ini banyak orang setelah mendengar kata
“sekretaris” yang terlintas dibenaknya adalah seorang wanita cantik dengan
pakaian seksi yang selalu “dekat” dan mendampingi pimpinannya. Profesi
sekretaris sering dianggap negatif baik diluar maupun didalam kantor. Padahal pada kenyataannya pemikiran itu tidak
sepenuhnya benar terlepas kembali ke individu masing-masing. Kepribadian
masing-masing sekretaris akan dipertanggungjawabkan, seiring dengan kewajibannya
terhadap kantor dan atasan. Seorang sekretaris menjalankan perannya secara
professional tetap harus berpegang teguh pada etika dan kepribadian yang harus
dijalankan sekretaris dengan atasan. Realita yang ada dimasyarakat menganggap
sekretaris dari segi negatifnya saja, faktanya sekretaris merupakan jabatan
yang juga memegang peran penting dalam suatu perusahaan.
Di
zaman modern ini dengan tingkat teknologi yang tinggi, para eksekutif menjadi
tergantung pada sekretaris, disinilah etika dan kepribadian sangatlah diperlukan.
Kepercayaan pimpinan pada seorang sekretaris harus diutamakan tetapi sering
kali sekretaris tidak memperhatikan itu. Kepribadian serta etika dapat
terabaikan seiring dengan posisi sekretaris dengan atasan dan jelas mempengaruhi
dalam berhubungan dengan relasi bisnis.
Akibat
terlalu seringnya sekretaris mengabaikan kepribadian sehingga menimbulkan
banyak masalah di kantor. Hal itu akan merugikan dirinya sendiri maupun nama
baik kantor atau perusahaan sehingga citra perusahaan akan terganggu. Selain
itu penilaian masyarakat luas didalam maupun di luar kantor akan selalu negatif
karena tidak diperhatikannya kepribadian. Kepribadian dan etika akan menjadi
penilaian utama didalam kantor. Sekretaris harus pandai mengendalikan dirinya
agar kepribadian yang tampak pada dirinya akan menjadi nilai positif bagi
dirinya. Apabila sekretaris memiliki kepribadian yang baik maka “image” yang dihasilkan
juga akan positif. Untuk membangun image positif diperlukan pengolahan
kepribadian melalui etika yang mutlak bagi sekretaris, karena dengan memiliki
etika yang baik, maka karir tidak akan cepat berhenti begitu saja, dengan kata
lain seorang sekretaris harus mampu menempatkan diri dalam kondisi dan situasi
apapun.
Permasalahan
mengenai etika dan kepribadian semakin banyak sehingga hal ini harus lebih diperhatikan. Kepekaan seorang
sekretaris diperlukan. Sekretaris selalu memperhatikan kepentingan atasan tanpa
memperdulikan kepentingan rekan sekerjanya. Walaupun sekretaris adalah orang
yang paling dekat dengan atasan tetapi sekretaris juga harus memperhatikan
rekan kerjanya serta dapat menerima kritik dan sran dari sesama rekan kerja,
sehingga hubungan sekretaris dengan rekan sekerjanya tidak akan mengalami
ataupun menimbulkan masalah.
Kepribadian
serta etika yang baik saat ini menjadi syarat utama sebagai seorang sekretaris
selain penyesuaian diri dan wawasan yang luas. Selain itu etika dan kepribadian
sekretaris sangat dibutuhkan oleh manajer saat ini. Seorang sekretaris dituntut bekerja dan
mengutamakan kejujuran, kepercayaan, keluhuran budi dan keahlian. Sehingga akan
menimbulkan citra positif selanjutnya akan mengubah pandangan negatif
masyarakat luar maupun dalam kantor tentang profesi sekretaris.
- Identifikasi Masalah
Dalam pembahasan diatas memberikan gambaran yang
jelas maka perlu diidentifikasi. Permasalahan tersebut dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
1. Anggapan
negatif masyarakat terhadap profesi sekretaris
2. Pentingnya
kepribadian dan etika bagi profesi sekretaris
C.
Pembatasan
Masalah
Dalam permasalahan ini dapat memberikan gambaran
yang jelas mengenai sesuatu yang akan di bahas maka perlu adanya batasan. Pokok
permasalahan ini hanya dibatasai oleh :
1. Kepribadian
sekretaris di kantor
2. Etika
sekretaris di kantor
D.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
diatas, maka diperoleh suatu permasalahan. Permasalah-permasalahan itu dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana
kepribadian sekretaris di kantor ?
2. Bagaimana
etika sekretaris di kantor ?
E.
Tujuan
Penulisan
Tujuan Penulisan makalah mengenai kepribadian dan etika
sekretaris ini antara lain :
1. Untuk
mengetahui kepribadian seketaris dalam kantor agar lebih baik
2. Untuk mengetahui etika sekretaris dalam kantor
agar lebih baik.
F.
Manfaat
Penulisan
Penulisan
makalah mengenai kepribadian dan etika sekretaris dalam kantor ini diharapkan
dapat memberi manfaat, diantaranya :
1. Manfaat
bagi penulis
Manfaat penulisan makalah ini dimaksudkan
sebagai syarat untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan mata kuliah etika profesi
administrasi, selain itu untuk menambah pengetahuan dibidang kesekretarisan
terutama pemahaman menenai kepribadian dan etika sekretaris di kantor.
2. Manfaat
bagi pembaca
1. Untuk
menambah pengetahuan tentang kepribadian sekretaris dalam kantor
2. Untuk
menambah pengetahuan tentang etika sekretaris dalam kantor
3. Untuk
mengetahui dan menambah kesadaran betapa pentingnya kepribadian dan etika bagi
profesi sekretaris
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
LANDASAN
TEORI
1.
Pengertian
Sekretaris
Sekretaris merupakan jabatan profesional yang pekerjaannya
membutuhkan keahlian serta ketrampilan, tetapi keahlian dan ketrampilan khusus
saja tidak cukup. Seorang sekretaris memerlukan latihan teknis dan pengalaman
yang memadahi untuk menjadi seorang sekretaris profesional. Pendidikan khusus
diperlukan bagi sekretaris untuk menambah pengetahuan, serta memperdalam
pengetahuan tentang dunia sekretaris.
Istilah
sekretaris berasal dari Bahasa Latin yaitu secretum yang artinya
rahasia. Dalam bahasa Perancis disebut secretaire, dalam bahasa belanda
yaitu secretares, yang berasal dari kata secret berati rahasia.
Pengertian sekretaris menurut Louis C. Nanassy dan William Selden yang dikutip
dan diterjemahkan oleh Sutarto (1997:24) :
Sekretaris adalah seorang pegawai kantor
yang memiliki kedudukan yang lebih bertanggung jawab dari pada seorang
stenografer dan tugas-tugasnya biasanya meliputi pengambilan dan penyalinan
dikte, berurusan dengan publik untuk menjawab telepon, mengundang pertemuan,
membuat perjanjian dan memelihara atau mengarsip warkat-warkat, surat-surat dan
lain-lain. Seorang sekretaris sering bertindak sebagai seorang pembantu
administrasi atau pimpinan muda.
Dalam Webster’s New
World Dictionary of the American Language College, mengartikan sekretaris:
“ Secretary is a person employed to keep
records, take care correspondence and other writing task etc, for an
organization or individual.”
Selanjutnya menurut
Drs. The Liang Gie, mengatakan bahwa sekretaris adalah seorang petugas yang
pekerjaannya menyelenggarakan urusan surat-menyurat termasuk menyiapkan bagi
seorang pejabat penting atau suatu organisasi .
Sekretaris menurut H.W. Fowler dan F.G. Fowler yang dikutip
oleh Dorotul Yatimah (2009:30) :
“Secretary:
1. Person
employed by another to assist him in correspondence, literary work,
getting
information and other confidential matters.
2. Official appointed by society or company or corporation, and
deal in the first instance with business.
3. Minister in change of Government Office Secretary Of
Stage-United State of America and Vacatian”
(Sekretaris:
1. Orang yang bekerja pada orang lain untuk membantu pekerjaan
korespondensi, pekerja tulis, mendapatkan informasi, dan masalah-masalah rahasia
lainya.
2. Pegawai yang ditunjuk masyarakat atau perusahaan atau perserikatan
untuk melakukan korespondensi, memelihara warkat-warkat, terutama yang
berurusan dengan perusahaanya.
3. Menteri yang mengepalai Kantor Pemerintahan-Menteri di Amerika Serikat
dan Vatikan)
Pada awalnya sekretaris bertugas sebagai seseorang yang
menyimpan rahasia pimpinan maupun rahasia perusahaan, tetapi saat ini tugas
sekretaris bukan hanya itu saja. Sejalan dengan perkembangan dalam perusahaan
tugas sekretaris lebih berkembang, sekretaris dituntut untuk membantu pekerjaan
pimpinan dalam mencapai tujuan perusahaan. Seorang sekretaris tidak hanya
sekedar menerima perintah dari pimpinan tetapi juga membantu aktif dalam
melakukan pola perbuatan manager supaya organisasi tersebut dapat berjalan
lancar dalam usaha mencapai tujuan pokok.
Berdasarkan
pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa seorang sekretaris adalah
seorang yang dapat dipercaya oleh pimpinan dalam kantor yang dapat membantu
memperlancar pekerjaan pimpinan terutama untuk penyelenggaraan kegiatan
administratif yang menunjang kegiatan managerial pimpinan atau kegiatan
operasional perusahaan, serta membantu pimpinan dalam membina tata hubungan
(komunikasi) dengan bawahan maupun pihak lain yang berkepentingan dengan
perusahaan tempat sekretaris tersebut bekerja.
2.
Kantor
dan Manajemen Perkantoran
Kantor sebagai tempat melakukan pekerjaan administrasi
terdapat bermacam-macam aktivitas, antara lain proses pengiriman surat,
dokumentasi, telepon, pengelolaan pegawai, pengurusan sarana dan pra sarana,
penataan ruang pemeliharaan fasilitas, kebersihan kantor, prosedur dan metode,
pengawasan. Pengelolaan terhadap semua aktivitas dinamakan manajemen kantor.
Menurut
Prajudi Atmosudirdjo yang dikutip oleh Dorotul Yatiman (2009:16) pengertian
kantor adalah :
1. Ruang atau
kamar kerja, atau ruang tulis.
2. Markas atau ruang ( kompleks) tempat seorang pengusaha beserta
stafnya menjalankan aktivitas-aktivitas pokoknya.
3. Biro atau
tempat kedudukan pimpinan dari suatu administrasi.
4. Instansi,
badan, jawatandan perusahaan
Secara etimologis kantor berasal dari bahasa Belanda “kantoor”
yang maknanya ruang tempat bekerja, tempat kedudukan pimpinan. Dalam bahasa
Inggris “office” memiliki makna yaitu tempat memberikan pelayanan
(service), posisi, atau ruang tempat kerja.Pengertian kantor dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu kantor dalam arti dinamis dan kantor dalam arti statis.
Kantor
dalam arti dinamis merupakan proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan,
pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian/ pendistribusian data/
informasi. Kantor dalam arti dinamis merupakan kegiatan ketatausahaan atau
kegiatan administrasi dalam arti sempit
Sedangkan kantor dalam
arti statis bisa berarti ruang kerja, kamar kerja, markas, biro, instansi,
lembaga, jawatan, badan, perusahaan, serta tempat atau ruangan penyelenggaraan
kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan
penyampaian/pendistribusian data/informasi.
Sedangkan pengertian manajemen perkantoran menurut George
Terry yang dikutip dan diterjemahkan oleh The Liang Gie (1996:4) :
Manajemen Perkantoran dapat
didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan
perkantoran, serta pergerakan mereka yang melaksanakan agar mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditentukan lebih dahulu. Ini bersangkut paut dengan peredaran hidup
data dan keterangan perusahaan dari sejak penciptaan melalui pemeliharaan,
penyebaran, dan penyimpanan kalau memiliki nilai tetap atau pemusnahannya kalau
usang.
Seorang
sekretaris perlu menguasai ruang lingkup manajemen kantor. Sekretaris yang
menguasai ruang lingkup manajemen kantor maka akan mudah dalam menjalankan
langkah-langkah dalam koordinasi, maupun pembagian tugas sekretaris. Ruang
lingkup manajemen kantor yang dijelaskan oleh Rosidah dan Ambar Teguh
Sulistiyani (2005:120) meliputi:
a) Tata ruang kantor
b) Komunikasi
c) Kepegawaian perkantoran
d) Perabotan dan perlengkapan
e) Peralatan dan mesin
f) Metode
g) Warkat
h) Perbekalan dan peralatan tulis
i) Kontrol pejabat pimpinan
Sekretaris dalam manejemen kantor adalah sebagai asisten atau
pembantu pimpinan dalam melaksanakan pengelolaan aktivitas kantor. Sekretaris
harus mempelajari semua aktivitas diatas sehingga berkemampuan menguasai urusan
tersebut. Sebagai asisten manajemen kantor sikap dan perilaku yang profesional
akan menjadi sorotan bawahan dan menentukan keberhasilan kantor yang dipimpin.
Berdasarkan pengertian dari para ahli dapat disimpulkan bahwa
kantor adalah tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan,
pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyampaian data
atau informasi.
Sedangkan
manajemen perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan,
mengorganisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan
petunjuk), mengawasi, dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai
menyelenggarakan secara tertib sesuatu agenda.
3.
Sekretaris
di Kantor
Keberadaan sekretaris menjadi tumpuan keberhasilan pimpinan
dalam menjalankan fungsi manajerial itu dapat dikatakan benar, bahkan peran
sekertaris menjadi salah satu faktor penentu bagi produktifitas perusahaan.
Profesi sekertaris profesional dapat dilihat dari beberapa
aspek seperti:
1.
Kepribadian Sekertaris di Kantor
Kepribadian menurut Agus M. Hardjana (1998:125)
Kepribadian
sekretaris adalah sifat rasa, karsa, cipta, dan segala perilaku yang sebaiknya
ada pada sekretaris sehingga dapat tampil sesuai dengan peran dan mampu
mendukung pelaksanaan tugas secara optimal. Kepribadian itu menampakan diri
pada bentuk, ciri, atau sifat- sifat tertentu.
Kepribadian merupakan sikap hakiki yang tercermin pada sikap
seseorang yang membedakannya dari orang lain. Kepribadian memegang peran
penting dalam menunjang kinerja seorang sekertaris bahkan, untuk prasyarat tertentu
kepribadian lebih dominan dibandingkan prasyarat lainnya. Kepribadian
sekertaris dapat dilihatdari:
a. Perilaku seorang sekretaris yang meliputi pola
bekerja yang efisien serta dapat membangun hubungan baik dengan berbagai pihak.
b. Pola pikir seorang sekretaris meliputi cara
berfikir positif, konstruksi dan efektif.
c.
Pengetahuan dan ketrampilan seorang sekretaris.
d.
Penampilan seorang sekretaris.
Kepribadian yang menarik meliputi kepribadian dinamis,
dewasa, penuh percaya diri, terbuka, penuh rasa tanggung jawab, loyalitas,
sopan dan jujur. Menurut Dorotul Yatimah (2009:62) kepribadian sekretaris
memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
1.
Loyalitas
Loyalitas
merupakan perasaan yang terwujud kesetiaan terhadap organisasi dan pekerjaannya
sehingga merasa memiliki, menjaga nama bagi organisasi dan jika perlu membela
organisasi.
2.
Ketekunan dan kerajinan
Seorang
sekretaris harus tekun dan rajin dalam melaksanakan pekerjaannya karena jika
tidak, pekerjaan kantor terbengkalai.
3.
Kesabaran
Tugas
sekretaris banyak berhubungan dengan pelayanan terhadap pekerjaan operasiona
yang selalu membutuhkan bantuan informasi dan administrasi lainnya maka
sekretaris harus memiliki sifat sabar. Sifat sabar yang dimaksud mengandung
arti ulet dan tidak cepat putus asa dalam melaksanaan pekerjaan.
4.
Kerapian
Setiap
pekerjaan menuntut kerapian karena pekerjaan yang rapi menunjukan bahwa
pekerjaan tersebut ditata dengan baik. Selain kerapian dalam pekerjaan,
kerapian penampilan sekretaris juga penting. Misalnya dalam menggunakan
pakaian, menata rambut, memakai make up, cara duduk dsb.
5.
Dapat menyimpan rahasia
Fungsi
sekretaris selain membantu pimpinan adalah menyiman rahasia. Sebagai tangan
kanan pimpinan, sekretaris dituntutt untuk menyimpan rahasia karena bila
terjadi kebocoran dapat menimbulkan kerugian bagi organisasi.
Kepribadian dapat dilatih dan dikembangkan, kuncinya
adalah meningkatkan kemampuan /keterampilan serta sikap yang simpati dalam
menghadapi masyarakat dan berusaha untuk menjadi manusia yang dibutuhkan dalam
masyarakaat semaksimal mungkin. Kepribadian dapat menjadi modal yang
menguntungkan, kepribadian yang positif akan mudah diterima dimasyarakat
sedangkan kepribadian yang negatif akan menjadi rintangan bagi perkembangan
karier seorang sekretaris.
Ernawati Ursula berpendapat bahwa kepribadian yang
cocok untuk sekretaris yang dikutip oleh Dorotul Yatimah (2009:62) adalah:
a) Bersifat simpatik, menyenangkan bagi orang lain, tidak egois,
bersifat terbuka, dan tenang.
b) Bersikap dewasa dalam berfikir maupun bertindak,
artinya senantiasa belajar meningkatkan kemampuan dan kualitas dirinya. Orang
yang kepribadiannya mantap tidak lagi ego sentries, tetapi sudah mencapai tahap
interdependence, artinya mampu berhubungan secara harmonis dengan orang lain,
namun tetap mandiri.
c) Senantiasa mengembangkan sikap-sikap positif yang dimiliki dan dan
berupaya mengikis segi-segi kekurangan dirinya.
d) Banyak membaca buku, tulisan maupun mempelajari pengalaman orang
lain yang sukses.
e)
Luwes dalam pergaulan
f) Sabar bersemangat tinggi, bersedia bekerja keras, berinisiatif dan
kreatif, telaten, tidak cepat bosan, dan tidak mudah putus asa.
2. Etika Sekretaris di Kantor
Etika Sekretaris hakikatnya kebaikan yang perlu
dilaksanakan dan dihayati oleh sekretaris. Etika menurut Rosidah dan Ambar
Teguh Sulistiyani (2005:169) adalah” ilmu pengetahuan tentang akhlak dan moral.
Pembelajaran tentang etika memiliki sasaran agar orang dapat membedakan yang
baik dan buruk”. Etika sekretaris meliputi: jujur, setia, tanggung jawab, dan
dedikasi. Kesadaran moral membentuk manusia untuk selalu berbuat baik sesuai
dengan hati nurani.
Etika akan memberikan arah dan petunjuk untuk
membentuk kepribadian seseorang sesuai dengan bidang profesinya. Etika menjiwai
seseorang dalam menjalankan tugasnya sehingga menyelesaikan dengan benar untuk
memperoleh hasil yang memuaskan.
Etika pada dasarnya merujuk pada dua hal. Pertama
etika berkenaan dengan disiplin ilmu yang mempelajari nilai-nilai yang dianut
oleh manusia beserta pembenarannya. Kedua, etika merupakan pokok permasalahan
dalam ddisiplin ilmu itu sendiri, yaitu nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang
mengatur tingkah laku manusia.
Menurut Rosidah dan Ambar Teguh Sulistiyani
(2005:177) ciri-ciri pribadi sekretaris sesuai dengan etika profesi perlu
memiliki sikap :
1. Mau menyelami perasaan orang lain.
2. Mau berbagi perasaan dan tenggang rasa.
3. Selalu mengoreksi diri pribadi atas
penilaian atau kritik dari orang lain.
4. Mau menerima penilaian-penilaian
orang lain tentang diri pribadinya dan penilaian itu diambil segi positifnya.
5. Mau memaafkan kesalahan orang lain dan mengakui
kesalahan yang diperbuatnya
6. Menghindarkan diri atas perbuatan tercela,
misalnya: senang mengumpat, senang mencaci maki, senang mengobrol, gosip, dan
mengeluh.
7. Sanggup dan mampu menahan diri apabila dihadapkan
pada hal-hal yang menyebabkan marah.
8. Sabar dan bijaksana dalam menghadapi segela
persoalan dan mampu mengatasi persoalan tanpa merugikan orang lain.
Etika mencari ukuran baik dan buruk perilaku individu dan
bertujuan agar orang tahu norma, tata nilai, dan tata susila yang berlalu dalam
masyarakat serta mencegah kekeliruan dalam mendapatkan kebenaran.
Etika
Sekretaris dalam kantor meliputi:
a. Cara Berbusana
Cara
berbusana yang baik merupakan ciri khusus, menunjukkan kepribadian dan
kewibawaan bagi sekretaris. Berbusana yang baik berarti penampilan diri secara
keseluruhan mulai dari dandanan rambut, wajah, badan, kaki dan segala
kelengkapannya.
Ada
beberapa aspek yang harus diperhatikan seorang sekretaris pada waktu berbusana,
misalnya:
1. Wakru
2. Keadaan
jasmani
3. Iklim
4. Bahan,warna,motif
pakaian
b.
Cara berbicara, yang harus diperhatikan pada waktu berbicara yaitu:
1)
Tidak boleh berbica yang menyinggung perasan orang lain
2)
Tidak boleh memperbincangkan masalah pribadi
3)
Tidak boleh gemar memuji diri sendiri
4)
Hindari gossip
5)
Tidak boleh memotong pembicaraan
6)
Tidak boleh membesarkan persoalan sepele
c.
Cara Mendengarkan
Usahakan pembicaraan orang lain didengarkan dengan
cermat (pusatkan pikiran), kemudian disaring, dipilih dan ditarik kesimpulan
tentang pokok masalah yang dikemukakan.
d. Cara Berjalan
Cara Berjalan yang baik seorang sekretaris adalah :
1) Tidak boleh menyeret- nyeret sepatu.
2) Menjaga keseimbangan badan, usahakan berjalan tidak
dibuat- buat
3) Menunjukan ekspresi tanda percaya diri.
4) Menggunakan tangga escalator waktu naik,
pria terlebih dahulu baru wanita, sebaliknya jika turun wanita terlebih dahulu
disusul pria.
e. Cara Makan dan Minum
Cara
makan :
1)
Segera menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi.
2)
Pilih dan ambil kebutuhan sesuai dengan kebutuhan
3)
Sesuaikan irama makan, tidak perlu terburu-buru, dan jangan terlalu lambat.
4)
Hindarkan perilaku seperti orang kelaparan atau berpura-pura kenyang.
f. Cara Minum :
1)
Teguk air sedikit, jangan terburu-buru.
2)
Aduk-aduk air jika masih panas jangan meniup-niup.
3)
Usahakan jangan sampai tumpah.
4)
Jangan angkat tinggi-tinggi jari manis dan kelingking.
5)
Mempersilahkan minum kawan / orang lain yang berada di dekat kita.
Etika dalam kantor memberikan petunjuk kepada sekretris
supaya dapat memperhatikan segagala perilaku yang dapat mempengaruhi pandangan
terhadap dirinya sendiri maupun kantor. Menurut Rosidah dan Ambar Teguh
Sulistiyani (1988:30) yang perlu diperhatikan dalam menjaga etika di kantor
adalah :
1.
Membentuk klik (kumpulan golongan) yang akan
membeda-bedakan kepentingan golongan masing-masing.
2.
Tidak masuk kantor dengan alasan “sakit”,
padahal hanya ingin bermalas-malasan dirumah
3.
Bergegas-gegas pulang pada waktu tutup kantor,
sedangkan selalu datang terlambat.
4.
Sering memakai telepon kantor untuk kepentingan
pribadi
5.
Pulang sebelum waktunya, karena kebetulan hari
itu sang majikan tidak di tempat
6.
Selalu menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya
segera dapat diselesaikan
7.
Segan merawat peralatan kantor yang dipercayakan
untuk dirawat
8.
Melakukan hal-hal yang tidak termasuk tugas
kantor, seperti mengisi teka teki silang, menulis surat pribadi, bertamu
kebagian lain tanpa suatu urusan
Tujuan pemahaman dan penghayatan etika sekretaris
adalah mengatur tata krama dan aktivitas seorang sekretaris yang profesioal.
Etika sekretaris harus terwujud dalam tingkah laku sehari-hari diantaranya
berkelakuan baik, rajin, taat, setia, sopan santun serta menjaga dan
mempertahankan rahasia pimpinan. Baik buruknya citra sekretaris dan perusahaan
bergantung pada cerminan sekretaris. Sekretaris jika mempunyai etika baik
didalam maupun luar kantor maka memberi kesan baik dan simpatik secara pribadi
maupun pada kantor tempat sekretaris itu bekerja.
B.
PEMBAHASAN
1.
Kepribadian
Sekretaris di Kantor
Kepribadian dapat diartikan sebagai identitas seseorang,
sehingga banyak menyangkut masalah watak, sifat, yang tercermin nyata dalam
perbuatan serta tindakan seseorang. Orang yang berkepribadian adalah orang yang
sadar akan dirinya, dan dapat mengerti dengan tepat dirinya. Seseorang yang
berkepribadian kuat adalah orang yang dapat menentukan dirinya sendiri, berbuat
apa, sebagai apa, mau apa dan sebagaimana.
Kepribadian yang harus diperhatikan tidak hanya kepribadian
diri dalam bersikap dan bertingkahlaku tetapi juga dari cara berpenampilan yang
baik. Pakaian yang dipakai sekretaris tidak harus terbuka, sekretaris tidak
harus memperlihatkan fisiknya yang bagus tetapi kesopanan berpenampilan juga
penting.
Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan
serta kebiasaan seseorang baik dari segi jasmani, mental, rohani, maupun emosi,
yang ditata dalam suatu cara yang khas dengan mendapat pengaruh dari luar. Pola
tersebut berwujud dengan tingkah laku dalam usaha menjadi manusia sesuai dengan
yang dikehendaki.
Tiap orang memiliki kepribadian yang khas, bersifat pribadi,
dan berbeda satu dengan lainnya, serta tidak dapat dibagi-bagikan pada yang lain.
Pemahaman tentang arti kepribadian sekretaris, maka untuk memiliki atau
mengembangkan kepribadian sekretaris tersebut ada beberapa usaha yang harus
dilakukan diantaranya adalah :
1. Menggunakan kesempatan yang memungkinkan untuk mencoba
mempraktekkan atau melatih sikap-sikap positif yang
perlu dimiliki atau dikembangkan.
2. Berusaha untuk selalu mengingat hal-hal
utama dalam melakukan praktek.
Dalam hal melakukan praktek tersebut, jangan membuat
pengecualian (ditinjau dari segi: waktu, keadaan, dan orang) untuk melatih
diri.
3. Bagi calon sekretaris dan
sekretaris yunior, disamping perlu banyak membaca, maka perlu memperhatikan dan
mencatat kesempurnaan yang dilakukan seseorang di sekeliling yang telah
berhasil dibidang kesekretariatan yang bisa dijadikan contoh.
4. Memahami perasaan orang lain,
tidak egois, dan mau menerima penilaian tentang diri pribadi
5. Menghindarkan diri dari
sebab-sebab tercela oleh orang lain, dan menghindari kebiasaan mencela segala
sesuatu yang ada disekelilingnya.
6. Sanggup menahan emosi dalam segala
keadaan.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya kepribadian meliputi:
1. Kebiasaan dan tingkah laku
2. Kemampuan berbicara
3. Kesehatan
4. Sikap-sikap yang menunjang pelaksanaan pekerjaan
Sekretaris merupakan salah satu profesi yang mengutamakan
kepribadian dan penampilan. Memang kecantikan bukanlah syarat mutlak, akan
tetapi sekretaris harus tahu bagaiman cara menampilkan diri. Sekretaris menjadi
sasaran bagi orang-orang disekitarnya yang memang senang menilai orang lain.
Masyarakat sering menilai sekretaris seperti cara duduk, berdiri, berjalan,
berbicara, berpakaian dan merias diri. Penilainan mendasar masyarakat tentang
sekretaris juga tertuju pada kebersihan sampai kedisiplinan diri pribadi
seorang sekretaris.
Respon positif atau negatif dari orang tergantung dari
kepribadian dan penampilan diri seorang sekretaris yang disampaikan, misalnya
melalui cara berpakaian, sikap dan perbuatan, sopan santun, dan lain-lain.
Relasi bisnis pimpinan akan mendapatkan kesan pertama dalam perusahaan tersebut
dari diri sekretarisnya. Sekretaris diharapkan memiliki sifat positif, percaya
diri, riang gembira, suka menolong yang dikombinasikan dengan penampilan bisnis
yang rapi, bersih, dan konservatif.
Kepribadian meliputi berbagai unsur, baik jasmani maupun
rohani yang tercermin dalam tingkah laku. Kepribadian sekretaris berarti
seluruh perbuatan yang menyangkut kemampuan maupun kebiasaan yang tercermin
pada tingkah laku seseorang sekretaris selama sekretaris itu bekerja.
Kepribadian merupakan sisi luar manusia untuk menutupi diri
dari sifat/karakter yang kurang baik agar secara visual terlihat baik
dikalangan masyarakat. Kepribadian dapat dilatih dan dikembangkan dengan
meningkatkan kemampuan/ketrampilan serta sikap yang simpati dalam menghadapi
masyarakat maupun rekan sekantor.
Kepribadian bisa menjadi modal yang menguntungkan.
Kepribadian yang positif akan terhormat dan diterima dimanapun juga, sedangkan
kepribadian yang negatif akan menjadi penghalang untuk meniti karier. Sifat
psikologis adalah suatu kondisi batiniah seseorang yang dapat memberikan atau
memantulkan citra baik/buruk seseorang.
Kepribadian seseorang sekretaris dapat
menunjang secara maksimal potensi peningkatan kemampuan kerja yang menguntungan
bagi diri sendiri maupun pengembangan organisasi.
Kepercayaan diri sudah terbukti mampu menarik/mengundang,
menginspirasikan, serta memotivasi orang lain. Seseorang lebih memperhatikan
apa yang mereka lihat, seperti cara membawa diri, cara berpakaian, sikap, mimik
muka, dan lain-lain dari pada yang dibicarakan.
Kejujuran diperlukan untuk membina hubungan yang sehat.
Pendengar yang baik dapat mempelajari kejujuran yang sebenarnya merupakan
“keputusan modal pribadi” untuk mengatakan kebenaran.
Kepribadian
seseorang yang sukses dan menarik terletak pada citra diri yang merupakan
integritas intelektualitas, watak, perilaku, karya dan penampilan seseorang di
depan umum. Sekretaris perlu mengembangkan diri melalui peningkatan
kopetensinya sehingga benar-benar mampu dan kerkualitas tinggi dalam membantu
pimpinannya. Sebaiknya sekretaris melengkapi diri dengan berbagai pengetahuan
dan keterampilan diluar tugas-tugas keseretariatan
Kepribadian
menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk bertindak, berfikir,
merasakan cara berhubungan dengan orang lain dan cara seseorang menghadapi
masalah. Kepribadian sendiri terbentuk melalui proses sosialisasi yang panjang
sejak dilahirkan. Kepribadian mencakup kebiasaan sifat dan sikap seseorang yang
dapat berubah dan berkembang seiring proses sosialisasi yang dilakukan individu
tersebut. Penyesuaian tersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian
itu sendiri. Kepribadian sekretaris tercermin pada hal-hal berikut:
a. Kebiasaan
dan tingkah laku
Sikap
sekretaris dalam menghadapi masalah-masalah di tempat kerja tercermin dalam
sikap yang kongkret, misalnya teliti, memiliki kemampuan berinisiatif, dan
menyesuaikan diri atau bersosialisasi dalam arti yang positif.
b. Kemampuan
dalam berbicara
Kemampuan
dalam berbicara meliputi intonasi suara, ekspresi dan kata yang diucapkan.
Sekretaris harus mampu memiliki kemampuan dalam hal mengemukakan ide kepada
pihak lain dengan jelas. Ketrampilan verbal dalam berbicara secara lisan
merupakan kemampuan mengekspresikan bahan pembicaraan dalam kata-kata.
Kepribadian sering diidentikkan dengan identitas seseorang
baik yang menyangkut watak, sifat, perbuatan atau tindakan yang merupakan usaha
seseorang dalam mengaktualisasikan jati diri. Kepribadian sekretaris penting
dibangun dan dikembangkan terus-menerus guna membangun profesionalisme agar
sekretaris mampu membawakan dirinya dengan baik di hadapan pimpinan, rekan
sekerja dan pihak luar.
2.
Etika
Sekretaris di Kantor
Pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara, hingga tingkat
internasional membutuhkan suatu sistem yang mengatur bagaimana manusia bergaul.
Pergaulan tersebut dapat dikatakan sebagai suatu etika. Etika tersebut dimaksud
sebagai pedoman pergaulan untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat
dalam lingkungan tersebut tanpa melanggar adat istiadat. Pergaulan hidup
bermasyarakat, bernegara, hingga tingkat internasional membutuhkan suatu sistem
yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pergaulan tersebut
dapat kita katakan sebagai suatu
Profesi yang berubah cepat di era masa kini, salah satunya
adalah profesi sebagai sekretaris karena sekretaris merupakan pengelola sumber
daya perusahaan terpenting yakni pemimpin perusahaan dan manajer. Sekretaris
berasal dari bahasa latin yaitu secretum yang artinya rahasia, sedangkan
arti sekretaris yang sebenarnya adalah yang diberi kepercayaan untuk menjaga
rahasia atau segala hal penting oleh pimpinan atau perusahaan.
Penampilan utama seorang sekretaris dapat diukur dari etika.
Seorang sekretaris haruslah berperilaku sesuai dengan norma dan etika sebagai
seorang sekretaris. Penampilan untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik dan
dapat menampilkan diri secara terampil perlu diperhatikan.
Keindahan fisik bukanlah yang terpenting yang dinilai dari
sekretaris, perilaku atau etika seorang sekretaris adalah titik ukur yang perlu
diperhatikan. Etika sekretari adalah hakikat kebaikan yang perlu dilaksanakan
oleh seorang sekretari. Etika tersebut meliputi kejujuran, kesetiaan, tanggung
jawab dan dedikasi.
Etika sekretaris yang harus diperhatikan
ialah :
1. Cara berbusana.
2. Cara berbicara
Etika berbicara harus dilatih bagi seorang sekretari harus
karna untuk menjaga ucapannya agar tidak menyinggung orang lain. Seorang
sekretari hanya mengucapkan hal-hal penting ruang lingkup pembahasan, tidak
keluar jalur misalkan, memperbincangkan masalah pribadi, bergosip, bahkan
memuji-muji diri sendiri.
Seorang sekretari yang diperhatikan saat berbicara adalah
jangan pernah memotong saat client sedang berbicara, usahakan menjadi pendengar
yang baikdi saat client selesai berbicara,barulah kita menanggapi ucapan client
tersebut.
Citra perusahaan adalah hal yang harus dijunjung tinggi
karena posisi ini adalah tangan kanan atasan, maka harus mampu menampilkan
citra perusahaan yang baik. Sekretaris harus ramah, baik dan bertanggung jawab pada
semua tugasnya, bukan hanya baik kepada atasan, tapi juga harus baik kepada
relasi dan kawan sekantor.
Etika pada dasarnya merujuk pada dua hal. Pertama etika
berkenaan dengan disiplin ilmu yang mempelajari nilai-nilai yang dianut oleh
manusia beserta pembenarannya. Kedua, etika merupakan pokok permasalahan dalam
ddisiplin ilmu itu sendiri, yaitu nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang
mengatur tingkah laku manusia.
Etika harus dijadikan pedoman seorang sekretaris dalam kantor
karna etika dapat membangun citra diri seorang sekretaris saat bekerja. Pedoman
yang sudah diterapkan seorang sekretaris dari awal bekerja akan mampu menjadi
tuntunan saat bekerja. Sekretaris akan tahu mana yang baik dan harus dikerjakan.
Sekretaris harus mampu mempelajari dimanika organisasi,
memahami wewenang atau tanggung jawab dengan baik. Sekretaris jangan sampai
kurang jelas memahami instruksi, yang menjadikan salah tafsir. Pencarian cara
kerja baru yang lebih efektif sebagai cara baru untuk memecahkan persoalan.
Perubahan semacam itu dapat menghilangkan rutinitas atau sifat menonton suatu
pekerjaan.
Seorang sekretaris juga harus memiliki etika yang baik yaitu
dalam hal berbicara, makan, dan duduk. Etika sangat penting karena itu sangat
berkaitan dengan citra perusahaan.Sekretaris terkadang diminta untuk menemani
atasan untuk melakukan presentasi menggantikan atasan, oleh sebab itu seorang
sekretaris harus pandai berbicara di depan publik.
Etika dan pengembangan diri konteks profesional adalah
menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan etika yang berlaku, memang
merupakan suatu keharusan bukan hanya pilihan. Peraturan itu berlaku untuk
seluruh jajaran sumber daya manusia dalam kantor, termasuk juga untuk seorang sekretaris.
Etika sekretaris adalah hakikat kebaikan yang harus dimiliki,
dilaksanakan dan di hayati oleh seorang sekretaris seperti jujur, setia,
bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi. Etika sekretaris adalah cara
berbicara, berpakaian, berbuat dan bertindak yang diterima baik di kalangan
sekretaris di lingkungan kerja.
Seorang sekretaris harus memahami dasar-dasar etika
kesekretarisan, yang melandasi profesionalisme seorang sekretaris. Konsistensi
yang digunakan akan semakin memperjelas etika yang nantinya akan akan menunjang
kemantapan karir dan sukses yang akan berkesinambungan. Sekretaris akan dapat
berkembang bila benar-benar dapat tampil secara profesional dalam berbagai
aktivitas organisasi, tidak hanya etika yang perlu mendapat perhatian penting.
Aspek lain secara meluas harus diperhatikan untuk pengembangan diri yang perlu
dikaji ulang dan ditingkatkan seorang sekretaris
Seorang sekretaris
dalam memantapkan langkah, diperlukan juga adanya kehandalan dalam
mengembangkan pola komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif dapat
ditunjang oleh kemapuan membina hubungan interpersonal yang memadai, termasuk
di dalamnya kemampuan dalam menyiasati suatu situasi dengan fleksibilitas yang
terkendali.
Perannya seorang sekretaris sangat dipenuhi dengan dilema.
Hubungan mesra dan harmonis dengan atasan memang sangat penting dalam konteks
profesionalisme, karena sekretaris dalam hal ini adalah media penghubung antara
atasan dan karyawan lain secara internal maupun dengan mitra kerja secara
eksternal sehingga dibutuhkan komunikasi yang intens dengan atasan.
Ciri-ciri pribadi sekretaris sesuai dengan etika seorang
sekretaris sebagai berikut: Karier sekretaris akan menaik jika seorang
sekretaris memperhatikan etika dalam setiap perilakunya dikantor.
1.
Mau menyelami perasaan orang lain dan tidak egoistis.
2.
Mau berbagi perasaan dan tenggang rasa.
3.
Selalu mengoreksi diri pribadi atas penilaian atau kritik dari orang lain.
4. Mau menerima penilaian-penilaian orang lain tentang diri
pribadinya dan penilaian itu diambil segi positifnya.
5. Mau memaafkan kesalahan orang lain dan mengakui kesalahan
yang diperbuatnya.
6. Menghindarkan diri atas perbuatan yang
tercela, misalnya: senang mengumpat, senang mencaci maki, senang mengobrol,
gosip, mengeluh dan bentuk-bentuk lain yang kurang terpuji.
7. Sanggup dan mampu menahan diri apabila dihadapkan pada
hal-hal yang menyebabkan marah.
8. Sabar dan bijaksana dalam menghadapi segala persoalan dan
mampu mengatasi persoalan tanpa merugikan orang lain.
9. Selalu memberikan saran yang positif dan selalu
memperhatikan kepentingan orang lain.
10. Mampu menciptakan suasana yang
menggembirakan dalam pergaulan serta tidak memberi celaan dalam bentuk apapun.
11. Merasa senang atas keberhasilan dan keberuntungan orang
lain dengan memberi salam dan menyampaikan ucapan “proficiat” atau “selamat”.
12. Mengetahui aturan sopan santun
dan selalu menghormati pendapat dan kepentingan orang lain.
13.
Berpikir sehat dan selalu menunjukkan kesungguhan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Kepribadian
sekretaris meliputi seluruh perbuatan yang menyangkut kemampuan maupun
kebiasaan yang tercermin pada tingkah laku seseorang sekretaris selama
sekretaris itu bekerja. Kepribadian sekretaris memiliki beberapa karakteristik
yaitu: a) loyalitas, b) ketekunan dan kerajinan, c) kesabaran, d) kerapian, e)
dapat menyimpan rahasia, f) etika sekretaris di kantor.
2. Etika
sekretaris di kantor meliputi cara berbicara, berpakaian, berbuat dan bertindak
yang diterima baik di kalangan sekretaris dan di lingkungan kerja. Etika
sekretaris mencangkup hal-hal sebagai berikut: a) selalau berdisiplin dalam
tindakannya, b) solider dan tenggang rasa, c) berempati pada orang lain, d)
bersedia memaafkan orang lain, e) sabar dan mampu menahan diri, f) memahami
serta menjalankan aturan dan tata krama.
B.
Saran
Profesi sekretaris merupakan
pekerjaan yang selalu menimbulkan prasangka negative masyarakat luar maupun
didalam kantor. Saran untuk sekretaris mengenai etika dan kepribadian dalam
kantor adalah :
1. Sebaiknya
seorang sekretaris harus lebih memahami dan mengerti akan pentingnya
kepribadian di kantor agar rekan sekerja dapat menilai positif
2. Sekretaris
seharusnya mementingkan kepribadian yang baik dan diaplikasikan langsung dalam
dunia kerja misalnya berpakaian yang sopan dan tidak terbuka
3. Sekretaris
yang professional harus mementingkan pengetahuan dan wawasan serta
kecerdasannya bukan hanya penampilan saja
4. Etika
harus selalu dijadikan pedoman dalam bekerja agar dalam bekerja tetap
mempergunakan norma-norma yang berlaku
5. Sekretaris
harus selalu mencintai profesinya dan menjalankan tugas dengan baik agar dapat
bekerja secara professional
DAFTAR
PUSTAKA
Handayani,dwi
lestari.2013. Kepribadian dan Etika Sekretaris di Kantor. Tugas Akhir
http://eprints.uny.ac.id/16935/1/TUGAS%20AKHIR.pdf
diakses tanggal
27 desember 2015
29 desember
2015
diakses
tanggal 29 Desember 2015
Rosidah
dan Ambar Teguh Sulistiyani. 2005. Menjadi Sekretaris Profesional dan
Kantor Yang Efektif. Yogyakarta :
GAVA MEDIA
BalasHapusLEGENDAQQ.NET
Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq.Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
- Bandar 66
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2AE190C9
- Facebook : LegendaqqPoker
Link Alternatif :
- www.legendaqq(dot)net
- www.legendapelangi(dot)com
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^